Selasa, 22 September 2009
Sekitar jam 17.30 istriku mengalami demam yang lumayan tinggi, tubuhnya terasa panas dan juga menggigil. Tanpa pikir panjang akhir nya aku memutus kan untuk membawa nya ke klinik tempat istriku memeriksakan kandungannya selama ini, o iya info aja ya kalo istriku ini sedang hamil tua sekitar kurang lebih 9 bulan.
Saat kami telah tiba di klinik, aku langsung menemui salah seorang bidan dan mengatakan kepadan ya kalau istriku sedang mengalami demam yang lumayan tinggi. Akhir nya istriku di bawa ke dalam ruangan dan seorang bidan langsung memeriksa tekanan darahnya.
Setelah itu lalu istriku di berikan obat oleh si bidan untuk menurunkan panas di dalam tubuhnya. Karena keadaan istriku yang sedang hamil tua salah satu bidan mencoba untuk melihat keadaan kandungan sitriku.
Setelah di periksa ternyata istriku sudah mengalami Pembukaan I dan akhirnya si bidan memutuskan agar istriku agar di rawat di klinik. Dan karena rasa mules yang di alami istriku tidak normal sehingga si bidan memutuskan untuk memberikan induksi (di infus) pada istriku.
Dari mulai maghrib sampai waktu Isya istriku mengalami mules 2x tapi masih dalam tahap biasa, dan mules itu trus menerus di alami istriku sampai waktu subuh walapun frekwensi nya tidak teratur maksud nya kadang mules kadang tidak.
Rabu, 23 September 2009
Dari mulai waktu subuh istriku masih mengalami mules trus dan pada waktu sekitar jam 8.00 istriku mulai di arah kan untuk (ngeden) mengeluarkan bayi kami dari kandungannya. Si bidan trus menerus memberikan semangat kepada isteriku.
Sudah hampir 2 jam istriku trus berjuang untuk mengeluarkan bayi kami tetapi hasil nya pun belum begitu berarti dan akhir nya si bidan memutus kan untuk memancing bayi kami agar mudah untuk di keluarkan dengan menyuruh istriku untuk jongkok dan ngeden tetapi tidak ada perubahan yang berarti.
Akirnya si bidan menyuruh istriku untuk berdiri dan bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk memancing bayi kami agar bisa mudah keluar, tatapi tetap saja tidak ada perubahan yang berarti.
Kemudian si Bidan menyuruh istriku untuk naik lagi ke tempat tidur dan menyuruh nya untuk menekan bayi kami dengan menarik nafas dan ngeden seperti orang mau 'ee'. Akhir nya sekitar pukul 11 bagian atas kepala bayi kami sudah mulai terlihat dan keluar sedikit tapi karena bayi kami cukup besar akhir nya si Bidan memutus kan untuk menggunting Mrs, V istriku agar jalan keluar bayi bisa mudah.
Setelah itu si Bidan menyuruh istriku untuk ngeden kembali dan akhirnya kepala bayi kami mulai terlihat dan makin lama makin terlihat bentuk kepalanya dan akhir nya blas...... keluar lah 1/3 bagian dari tubuh bayi kami lalu bidan menyuruh istriku untuk berhenti ngeden dan si bidan kemudian menarik bayi kami dan sekitar jam 11.30 terdengarlah suara tangis bayi di ruangan tsb.
Rasa nya lega sekali setelah sekian lama aku menunggu kelahiran bayi kami yang ternyata seorang laki laki yang tampan dengan berat 3,6 kg dan panjang 49 cm, hehehe......
Istriku pun begitu senang ketika bayi kami ditunjukkan kepadanya oleh seorang Bidan yang bernama Riyanti. Seperti nya rasa sakit yang di alami istriku telah terlupakan ketika dia melihat bayi kami.
Intinya aku bercerita seperti ini hanya ingin sekedar mengingat kan kepada diri saya sendiri dan kepada siapa saja yang membaca tulisan saya ini bahwa perjuangan seorang ibu itu begitu berat dan sangat 2x berat. Tidak salah apa kata orang 2x yang mengatakan bahwa melahirkan itu proses antara hidup dan mati.
Saya membenarkan pernyataan tsb karena saya sendiri menyaksikan secara langsung proses melahirkan bayi kami. Maka dari itu bagi siapa saja yang masih memiliki orangtua khususnya ibu, jangan lah anda berani untuk melawan nya bahkan sampai memukul nya sehingga seorang ibu minta pertolongan.
Kalau anda berani melakukan hal tsb maka anda telah melakukan dosa besar dan kalau seorang ibu merasa di sakiti kemudian dia melaknat atau mendoakan jelek pada orang yang menyakitinya maka Alloh langsung mengabulkan nya.
Demikian lah cerita singkat tentang bayi kami yang bernama FIROS MUHAMMAD NAJWAN.
Sekitar jam 17.30 istriku mengalami demam yang lumayan tinggi, tubuhnya terasa panas dan juga menggigil. Tanpa pikir panjang akhir nya aku memutus kan untuk membawa nya ke klinik tempat istriku memeriksakan kandungannya selama ini, o iya info aja ya kalo istriku ini sedang hamil tua sekitar kurang lebih 9 bulan.
Saat kami telah tiba di klinik, aku langsung menemui salah seorang bidan dan mengatakan kepadan ya kalau istriku sedang mengalami demam yang lumayan tinggi. Akhir nya istriku di bawa ke dalam ruangan dan seorang bidan langsung memeriksa tekanan darahnya.
Setelah itu lalu istriku di berikan obat oleh si bidan untuk menurunkan panas di dalam tubuhnya. Karena keadaan istriku yang sedang hamil tua salah satu bidan mencoba untuk melihat keadaan kandungan sitriku.
Setelah di periksa ternyata istriku sudah mengalami Pembukaan I dan akhirnya si bidan memutuskan agar istriku agar di rawat di klinik. Dan karena rasa mules yang di alami istriku tidak normal sehingga si bidan memutuskan untuk memberikan induksi (di infus) pada istriku.
Dari mulai maghrib sampai waktu Isya istriku mengalami mules 2x tapi masih dalam tahap biasa, dan mules itu trus menerus di alami istriku sampai waktu subuh walapun frekwensi nya tidak teratur maksud nya kadang mules kadang tidak.
Rabu, 23 September 2009
Dari mulai waktu subuh istriku masih mengalami mules trus dan pada waktu sekitar jam 8.00 istriku mulai di arah kan untuk (ngeden) mengeluarkan bayi kami dari kandungannya. Si bidan trus menerus memberikan semangat kepada isteriku.
Sudah hampir 2 jam istriku trus berjuang untuk mengeluarkan bayi kami tetapi hasil nya pun belum begitu berarti dan akhir nya si bidan memutus kan untuk memancing bayi kami agar mudah untuk di keluarkan dengan menyuruh istriku untuk jongkok dan ngeden tetapi tidak ada perubahan yang berarti.
Akirnya si bidan menyuruh istriku untuk berdiri dan bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk memancing bayi kami agar bisa mudah keluar, tatapi tetap saja tidak ada perubahan yang berarti.
Kemudian si Bidan menyuruh istriku untuk naik lagi ke tempat tidur dan menyuruh nya untuk menekan bayi kami dengan menarik nafas dan ngeden seperti orang mau 'ee'. Akhir nya sekitar pukul 11 bagian atas kepala bayi kami sudah mulai terlihat dan keluar sedikit tapi karena bayi kami cukup besar akhir nya si Bidan memutus kan untuk menggunting Mrs, V istriku agar jalan keluar bayi bisa mudah.
Setelah itu si Bidan menyuruh istriku untuk ngeden kembali dan akhirnya kepala bayi kami mulai terlihat dan makin lama makin terlihat bentuk kepalanya dan akhir nya blas...... keluar lah 1/3 bagian dari tubuh bayi kami lalu bidan menyuruh istriku untuk berhenti ngeden dan si bidan kemudian menarik bayi kami dan sekitar jam 11.30 terdengarlah suara tangis bayi di ruangan tsb.
Rasa nya lega sekali setelah sekian lama aku menunggu kelahiran bayi kami yang ternyata seorang laki laki yang tampan dengan berat 3,6 kg dan panjang 49 cm, hehehe......
Istriku pun begitu senang ketika bayi kami ditunjukkan kepadanya oleh seorang Bidan yang bernama Riyanti. Seperti nya rasa sakit yang di alami istriku telah terlupakan ketika dia melihat bayi kami.
Intinya aku bercerita seperti ini hanya ingin sekedar mengingat kan kepada diri saya sendiri dan kepada siapa saja yang membaca tulisan saya ini bahwa perjuangan seorang ibu itu begitu berat dan sangat 2x berat. Tidak salah apa kata orang 2x yang mengatakan bahwa melahirkan itu proses antara hidup dan mati.
Saya membenarkan pernyataan tsb karena saya sendiri menyaksikan secara langsung proses melahirkan bayi kami. Maka dari itu bagi siapa saja yang masih memiliki orangtua khususnya ibu, jangan lah anda berani untuk melawan nya bahkan sampai memukul nya sehingga seorang ibu minta pertolongan.
Kalau anda berani melakukan hal tsb maka anda telah melakukan dosa besar dan kalau seorang ibu merasa di sakiti kemudian dia melaknat atau mendoakan jelek pada orang yang menyakitinya maka Alloh langsung mengabulkan nya.
Demikian lah cerita singkat tentang bayi kami yang bernama FIROS MUHAMMAD NAJWAN.
0 comments:
Post a Comment